Nama : Putri Ayunda Anggraeni
NIM : 222010200219
Kelas : 5A4 Manajemen
Dosen Pengampu : Tofan Tri Nugroho, S.E., M.M
Mata Kuliah : Manajemen Bisnis
BAB I. LINGKUNGAN BISNIS
A. Definisi Bisnis
(Menurut Griffin dan Ebert, 2020) Bisnis adalah organisasi yang menyediakan barang atau jasa yang kemudian dijual untuk mendapatkan keuntungan. Memang, prospek mendapatkan keuntungan, selisih antara pendapatan dan pengeluaran bisnis. adalah yang mendorong orang untuk membuka dan memperluas bisnis. Bagaimanapun, keuntungan adalah imbalan yang didapat pemilik karena mempertaruhkan uang dan waktu mereka. Hak untuk mengejar keuntungan membedakan bisnis dari organisasi-organisasi seperti sebagian besar universitas, rumah sakit, dan lembaga pemerintah yang beroperasi dengan cara yang hampir sama tetapi pada umumnya tidak mencari keuntungan. Istilah "tidak mencari keuntungan" atau "non-profit" mengacu pada organisasi yang tujuan utamanya bukanlah menghasilkan keuntungan finansial untuk pemilik atau anggotanya, tetapi melayani tujuan sosial, amal, pendidikan, keagamaan, atau budaya. Organisasi ini tetap mendapatkan pendapatan, namun, semua pendapatan yang diperoleh digunakan kembali untuk mendukung operasi dan tujuan misi organisasi tersebut, bukan untuk dibagikan kepada pemilik atau pemegang saham.
B. Tujuan Bisnis
1. Menghasilkan Laba (Profitability)
Banyak organisasi bertujuan untuk menghasilkan laba yang cukup besar untuk memastikan keberlangsungan bisnis, membayar karyawan, dan memberikan pengembalian kepada pemegang saham.
2. Pertumbuhan (Growth)
Tujuan ini mencakup perluasan bisnis, peningkatan pangsa pasar, dan pengembangan produk atau layanan baru. Pertumbuhan dapat diukur dari berbagai aspek seperti pendapatan, jumlah pelanggan, atau jumlah cabang.
3. Keberlanjutan (Sustainability)
Beberapa organisasi berfokus pada tujuan keberlanjutan, baik dalam hal lingkungan maupun sosial. Mereka berusaha untuk mengurangi dampak lingkungan, mempromosikan praktik bisnis etis, dan memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat.
4. Kepuasan Pelanggan (Customer Satisfaction)
Organisasi sering menetapkan tujuan untuk memberikan produk atau layanan berkualitas tinggi yang memenuhi atau melebihi harapan pelanggan. Kepuasan pelanggan dapat berkontribusi pada retensi pelanggan dan rekomendasi dari mulut ke mulut.
5. Inovasi (Innovation)
Tujuan inovasi melibatkan pengembangan dan penerapan ide-ide baru untuk menciptakan produk, layanan, atau proses bisnis yang lebih efisien, efektif, atau unik.
6. Keunggulan Kompetitif (Competitive Advantage)
Organisasi sering bertujuan untuk memiliki keunggulan kompetitif, yaitu kelebihan yang membuat mereka lebih unggul dari pesaing dalam hal tertentu.
C. Definisi Perusahaan
(Menurut Griffin dan Ebert, 2007) Perusahaan adalah organisasi yang menyediakan barang atau jasa untuk dijual dengan tujuan mendapatkan laba.
D. Definisi Sistem Ekonomi
Sistem ekonomi adalah sistem negara untuk mengalokasikan sumber dayanya di antara negaranya, baik individu maupun organisasi.
Faktor Produksi
Perbedaan mendasar antara sistem ekonomi adalah cara sistem mengelola faktor produksinya, sumber daya yang digunakan bisnis suatu negara untuk memproduksi barang dan jasa. Para ekonom telah lama berfokus pada empat faktor produksi: tenaga kerja, modal, wirausahawan, dan sumber daya fisik. Selain keempat faktor tradisional ini, banyak ekonom kini memasukkan sumber daya informasi. Perhatikan bahwa konsep faktor produksi juga dapat diterapkan pada sumber daya yang dikelola organisasi individu untuk memproduksi barang berwujud dan layanan tidak berwujud.
1. Tenaga Kerja
Orang yang bekerja untuk bisnis menyediakan tenaga kerja. Tenaga kerja, terkadang disebut sumber daya manusia atau modal manusia, mencakup kontribusi fisik dan intelektual yang diberikan orang saat terlibat dalam produksi ekonomi.
2. Modal
Memperoleh dan menggunakan tenaga kerja dan sumber daya lainnya memerlukan modal, sumber daya keuangan yang dibutuhkan untuk mengoperasikan bisnis. Anda memerlukan modal untuk memulai bisnis baru dan kemudian membuatnya tetap berjalan dan berkembang.
3. Wirausahawan
Wirausahawan adalah orang yang menerima risiko dan peluang yang diperlukan dalam menciptakan dan mengoperasikan bisnis baru.
4. Sumber Daya Fisik
Sumber daya fisik adalah hal-hal nyata yang digunakan organisasi untuk menjalankan bisnis mereka. Sumber daya ini meliputi sumber daya alam dan bahan baku.
Jenis-jenis Sistem Ekonomi
1. Ekonomi Terencana
Ekonomi terencana ada dua bentuk dasar ekonomi terencana: komunisme dan sosialisme (sebagai bentuk ekonomi pasar campuran). Komunisme adalah sistem di mana pemerintah memiliki dan mengoperasikan semua faktor produksi.
2. Ekonomi Pasar
Ekonomi pasar adalah mekanisme pertukaran antara pembeli dan penjual barang atau jasa tertentu. Ekonomi pasar bergantung pada kapitalisme dan kebebasan berusaha. Untuk menciptakan lingkungan di mana produsen dan konsumen bebas menjual dan membeli apa yang mereka pilih. Akibatnya, barang yang diproduksi dan harga yang dibayarkan sebagian besar ditentukan oleh penawaran dan permintaan.
3. Ekonomi Pasar Campuran
Pada kenyataannya, tidak ada ekonomi pasar yang murni terencana. Sebagian besar negara bergantung pada beberapa bentuk ekonomi pasar campuran yang memiliki karakteristik ekonomi terencana dan ekonomi pasar. Bahkan ekonomi pasar yang berusaha sebebas dan seterbuka mungkin.
Dalam sistem yang direncanakan sebagian yang disebut sosialisme, pemerintah memiliki dan mengoperasikan industri-industri utama tertentu. Dalam ekonomi pasar campuran seperti itu, pemerintah dapat mengendalikan perbankan, transportasi, atau industri-industri yang memproduksi barang-barang pokok seperti minyak dan baja. Namun, bisnis-bisnis yang lebih kecil, seperti toko pakaian dan restoran, dimiliki secara pribadi, Banyak negara Eropa Barat, termasuk Inggris dan Prancis, mengizinkan operasi pasar bebas di sebagian besar bidang ekonomi tetapi tetap mempertahankan kendali pemerintah atas bidang-bidang lain, seperti perawatan kesehatan.
Perekonomian Dua Sektor
Perekonomian dua sektor adalah perekonomian yang terdiri atas interaksi dua pelaku ekonomi yaitu sektor rumah tangga dan perusahaan.
Alur Interaksi Perekonomian Dua Sektor
1. Arus faktor produksi. Rumah tangga menjual faktor produksi berupa lahan, tenaga kerja, modal, dan kewirausahaan kepada perusahaan, penjualan faktor produksi tersebut bertujuan agar rumah tangga memperoleh pendapatan atau income.
2. Arus uang-pendapatan. Rumah tangga konsumen akan mendapat imbalan atas penjualan faktor produksi kepada perusahaan. Balas jasa tersebut berupa sewa untuk lahan, upah atau gaji untuk tenaga kerja, bunga untuk modal, dan laba untuk kewirausahaan.
3. Arus uang-belanja. Peran yang dilakukan oleh rumah tangga dalam arus uang-belanja dengan menggunakan pendapatan untuk membeli barang dan jasa yang dihasilkan oleh rumah tangga produsen.
4. Arus barang dan jasa. Dalam alur arus barang dan jasa ini maka peran dari rumah tangga produsen adalah dengan menyerahkan barang dan jasa yang dibeli oleh rumah tangga konsumen.
Lingkungan Bisnis
Kondisi yang terjadi di sekitar bisnis atau perusahaan yang dapat memengaruhi laju usaha tersebut. Hal ini penting untuk menjadi perhatian perusahaan karena akan memengaruhi performa perusahaan.
Meskipun perusahaan satu dengan yang lain terlihat tidak saling berhubungan dalam satu lingkungan bisnis, mereka saling terkait, saling memengaruhi, dan saling bersaing demi suatu keberlanjutan perusahaan.
Batas-batas Organisasi
Batas-batas organisasi adalah batasan yang memisahkan organisasi dari lingkungannya (eksternal). Tetapi walaupun relatif mudah diidentifikasi, batas-batas itu menjadi semakin rumit dan sulit untuk ditunjukkan. Tinjaulah kasus sederhana sebuah toko serba ada kecil yang terdiri dari gerai penjualan barang, ruang penyimpanan, dan kantor manajer/pemilik. Bagaimanapun juga, batas-batas toko berhubungan dengan struktur fisiknya: bila anda berjalan melalui pintu, anda melintasi batas bisnis, dan ketika anda kembali ke luar trotoar anda melintasi batas kembali ke lingkungan (eksternal).
Jadi, misal selama berlangsungnya aktivitas bisnis para distributor minuman, makanan memasuki toko, mengiventori produk yang mereka distribusikan dan secara otomatis mengisi ulang kulkas, dan rak seolah-olah mereka adalah karyawan toko tersebut. Walaupun para distributor ini umumnya dianggap sebagai bagian eksternal dan bukan internal organisasi, selama mereka berada dalam toko mereka sesungguhnya adalah bagian dari bisnis. Kita dapat juga mengkaji kerumitan yang sama dari sudut pandang pelanggan McDonald's, misalnya, memiliki kontrak dengan Coca-Cola, yang menyatakan bahwa perusahaan ini hanya akan menjual produk minuman ringan Coke. McDonald's juga memiliki kemitraan dengan Wal-Mart dan Disney yang memungkinkannya membuka toko di dalam fasilitas gedung perusahaan-perusahaan tersebut. Dengan demikian, bila anda membeli Coca-Cola restoran McDonald's yang berlokasi di dalam toko Wal-Mart atau taman hiburan Disney, pada dasarnya sedang mempengaruhi dan dipengaruhi oleh multibisnis. Seperti anda batas-batas dari bisnis semakin sulit ditetapkan dan lebih rumit dikelola.
Lingkungan Multi-Organisasi
Mengacu pada situasi di mana berbagai organisasi berbeda beroperasi dan berinteraksi dalam ekosistem atau lingkungan yang sama, seringkali dengan tujuan atau peran yang berbeda namun saling terkait. Misalnya, produsen makanan seperti Nestle, Unilever, atau Indofood bekerja sama dengan pemasok bahan baku seperti petani, peternak, dan perusahaan agribisnis. Misalnya, perusahaan makanan memerlukan bahan mentah seperti gandum, susu, minyak kelapa sawit, atau sayuran, yang disuplai oleh pamsok lokal maupun global. Contoh: Indofood bekerja sama dengan perusahaan pertanian untuk mendapatkan gandum sebagai bahan baku mie instan mereka.
Lingkungan Ekonomi
Lingkungan ekonomi mengacu pada kondisi relevan yang ada dalam sistem ekonomi tempat perusahaan beroperasi. Misalnya, jika ekonomi berjalan cukup baik sehingga sebagian besar orang memiliki pekerjaan dan upah tinggi, perusahaan yang sedang berkembang mungkin merasa perlu untuk membayar upah yang lebih tinggi dan menawarkan lebih banyak tunjangan untuk menarik pekerja dari perusahaan lain. Namun, jika banyak orang dalam suatu ekonomi mencari pekerjaan, perusahaan mungkin dapat membayar lebih sedikit dan menawarkan lebih sedikit tunjangan. Seperti banyak pengecer, H&M telah mengalami tekanan keuangan karena resesi dari perubahan kebiasaan belanja konsumen. Seperti halnya pengecer fisik lainnya. H&M dipengaruhi oleh lingkungan eksternal dalam berbagai cara. Lingkungan bisnis domestik, lingkungan bisnis global, lingkungan teknologi, lingkungan politik-hukum, lingkungan sosial budaya, dan lingkungan ekonomi semuanya berinteraksi untuk memberi perusahaan peluang dan tantangan.
Dimensi Lingkungan Eksternal
Lingkungan Bisnis Domestik
Mengacu pada lingkungan tempat perusahaan menjalankan operasinya dan memperoleh pendapatannya. Secara umum, bisnis berusaha untuk dekat dengan pelanggan mereka, membangun hubungan yang kuat dengan pemasok mereka, dan membedakan diri dari pesaing mereka. Ambil contoh pengecer Swedia H&M. Perusahaan ini dimulai dengan satu toko yang menjual pakaian wanita, tetapi dengan akuisisi Mauritz Widfross perusahaan tersebut berkembang menjadi pakaian pria dan anak-anak pada tahun 1960-an. Dengan fokus yang kuat pada pemasaran dan pakaian modis, perusahaan tersebut mampu berkembang pesat.
Lingkungan Bisnis Global
Mengacu pada kekuatan internasional yang memengaruhi bisnis. Faktor-faktor yang memengaruhi lingkungan global pada tingkat umum meliputi perjanjian perdagangan internasional, kondisi ekonomi internasional, kerusuhan politik, dan sebagainya. Misalnya, ketika protes politik menyebar melalui sebagian besar Timur Tengah pada tahun 2014, harga minyak mulai melonjak dan perusahaan-perusahaan yang beroperasi di wilayah tersebut mengambil tindakan darurat untuk melindungi karyawan mereka. Namun pada tahun 2015, surplus minyak global menyebabkan harga minyak anjlok. Pada tingkat yang lebih langsung, setiap bisnis kemungkinan akan terpengaruh oleh peluang pasar internasional, pemasok, budaya pesaing, dan nilai mata uang. Misalnya, H&M saat ini memiliki toko di Swedia, Jerman, Uni Emirat Arab, Prancis, Spanyol, Inggris, Tiongkok, Polandia, Amerika Serikat, dan negara-negara lain, dan Perusahaan ini mengirimkan barang ke pelanggan di 45 negara lainnya. Namun, seiring dengan perluasan bisnisnya ke berbagai belahan dunia, perusahaan ini harus berhadapan dengan berbagai bahasa, budaya yang lebih beragam, selera yang berbeda, mata uang yang berbeda, dan banyak faktor lainnya. Yang lebih rumit lagi, para pemasoknya berpusat di seluruh dunia.
Lingkungan Teknologi
Secara umum mencakup semua cara yang digunakan perusahaan untuk menciptakan nilai bagi konstituennya. Teknologi mencakup pengetahuan manusia, metode kerja, peralatan fisik, elektronik dan telekomunikasi, dan berbagai sistem pemrosesan AS yang digunakan untuk melakukan aktivitas bisnis. Misalnya, agar sangat responsive terhadap pelanggannya. H&M mengandalkan sistem informasi canggih yang melacak penjualan dan tingkat inventaris. Perusahaan juga menikmati kesuksesan besar dengan operasi e-commerce nya. H&M mempelopori penggunaan aplikasi seluler untuk melibatkan konsumen dan menghasilkan penjualan melalui fitur aplikasi, seperti penjualan online dan pameran produk realitas virtual, yang dianggap biasa dalam e-commerce saat ini. Hal ini menghasilkan kehadiran pasar yang kuat secara keseluruhan seluruh dunia.
Lingkungan Hukum dan Politik
Mencerminkan hubungan antara bisnis dan pemerintah, biasanya dalam bentuk regulasi pemerintah terhadap bisnis. Lingkungan ini penting karena beberapa alasan. Pertama, sistem hukum mendefinisikan sebagian apa yang dapat dan tidak dapat dilakukan oleh suatu organisasi. Misalnya, H&M tunduk pada berbagai kekuatan politik dan hukum, termasuk undang-undang identifikasi produk, undang-undang ketenagakerjaan, kebijakan pajak, dan regulasi persaingan. Demikian pula, berbagai lembaga pemerintah mengatur kebijakan penting, seperti praktik periklanan, pertimbangan keselamatan dan kesehatan, dan standar perilaku bisnis yang dapat diterima. Sentiment pro atau anti-bisnis dalam pemerintahan dan stabilitas politik juga merupakan pertimbangan penting, terutama bagi perusahaan internasional. Misalnya, tak lama setelah Presiden Barack Obama pertama kali menjabat, sejumlah regulasi baru diberlakukan pada bisnis. Antara lain, ia menandatangani undang-undang yang memberlakukan pembatasan baru pada lobi dan komite aksi politik. Namun, tak lama setelah Donald Trump terpilih sebagai presiden pada tahun 2016, ia berjanji untuk mengurangi apa yang disebutnya regulasi pemerintah yang berlebihan.
Lingkungan Sosial dan Budaya
Mencakup adat istiadat, nilai-nilai, dan karakteristik demografi masyarakat tempat suatu organisasi beroperasi. Proses sosial budaya juga menentukan barang dan jasa, serta standar perilaku bisnis, yang mungkin dihargai dan diterima oleh masyarakat. Baru-baru ini, ada penekanan yang lebih besar dalam masyarakat pada keberlanjutan dan daur ulang, khususnya di seluruh Eropa. H&M telah menanggapi hal ini dengan memperkenalkan skema daur ulang yang mendorong pelanggan untuk membawa pakaian yang tidak diinginkan ke toko. Sebagai imbalan atas diskon untuk pembelian di masa mendatang, pakaian ini kemudian dapat dikirim untuk didaur ulang, digunakan kembali, atau dijual di pasar barang bekas. Namun, H&M juga menghadapi sejumlah kontroversi dalam beberapa tahun terakhir, seperti tuduhan rasisme ketika seorang anak kulit hitam menjadi model untuk merek tersebut dengan mengenakan kaos bertuliskan slogan yang dianggap sangat menyinggung dan merendahkan. Sejumlah kolabolator segera memutuskan hubungan dengan perusahaan tersebut, H&M meminta maaf atas insiden tersebut, dan gambar-gambar tersebut dihapus dari situs web di seluruh dunia.
Tantangan dan Peluang yang timbul dalam Lingkungan Bisnis
1. Outsourcing
Outsourcing adalah praktik memindahkan fungsi bisnis tertentu ke pihak ketiga untuk mengurangi biaya, meningkatkan efisiensi, dan mendapatkan keahlian khusus. Namun, tantangannya meliputi pengurangan kontrol atas kualitas, risiko keamanan data, dan ketergantungan pada vendor. Di sisi lain, peluang yang ditawarkan termasuk pengurangan biaya, fokus pada kompetensi inti, dan akses ke teknologi serta keahlian yang lebih baik.
2. Viral Marketing
Viral marketing adalah strategi pemasaran yang mendorong individu untuk menyebarkan pesan atau konten secara online, dengan harapan konten tersebut menyebar seperti virus. Tantangan utamanya termasuk ketidakpastian respons publik, risiko merusak citra merek jika konten tidak diterima dengan baik, dan dampak jangka pendek yang cepat hilang. Namun, peluangnya mencakup cakupan luas yang dapat menjangkau jutaan orang dengan cepat, efektivitas biaya yang lebih baik dibandingkan iklan tradisional, serta peningkatan keterlibatan pelanggan dan hubungan yang lebih dekat dengan audiens.
3. Manajemen Proses Bisnis (Business Process Management-BPM)
BPM (Business Process Management) adalah pendekatan sistematis untuk mengidentifikasi, merancang, melaksanakan, memantau, dan mengoptimalkan proses bisnis guna meningkatkan efisiensi, efektivitas, dan kelincahan operasional. Tantangan dalam implementasinya meliputi kompleksitas integrasi di organisasi besar, resistensi terhadap perubahan dari karyawan dan manajemen, serta biaya awal yang signifikan untuk teknologi dan pelatihan. Di sisi lain, peluang yang ditawarkan oleh BPM mencakup peningkatan efisiensi dengan menghilangkan inefisiensi, fleksibilitas dalam menyesuaikan proses dengan perubahan lingkungan bisnis, dan peningkatan kualitas serta konsistensi yang dapat meningkatkan kepuasan pelanggan.